(IdH_3L)
Meski tak lagi bersama
Meski jarak membatasi bakti
Meski hanya suara yang obati rindu
Namun
naluri ini tak bisa membohongi
Hati ini ingin bertemu
Tangan ini ingin hapus airmata itu
Mata ini ingin melihat senyum itu kembali
Meski jarak membatasi bakti
Meski hanya suara yang obati rindu
Namun
naluri ini tak bisa membohongi
Hati ini ingin bertemu
Tangan ini ingin hapus airmata itu
Mata ini ingin melihat senyum itu kembali
Ibu, mama, Umi apapun sebutannya, bagiku engkau sosok yang luar biasa. Ibu adalah seorang wanita yang telah melahirkan, membesarkan, dan mendidikku.
Luasnya samudra, benua, bahkan seisi dunia ini pun tak bisa menandingi besarnya kasihmu ibu.
Engkau jaga buah hatimu hingga ia dewasa, terlebih besarnya perhatian ibu pada anak gadisnya yang mulai beranjak dewasa.
Engkau kenalkan dengan agama serta pahamkan ia segala tentang dunia wanita.
Hingga masa itu datang..
Buah hatimu yang mulai dewasa bertemu dengan pemilik tulang rusuknya.
Sang pangeran yang dikirim Allah datang menjemput bidadarinya.
Kini, buah hatimu bukan lagi di bawah pengawasan dan didikan Ibu. Ia menjadi tanggungjawab suaminya.
Tapi ingat Ibu
Ketaatan anakmu terletak pada suaminya
Jika masa itu datang, seorang laki-laki datang menjemputku
Maka
Aku hanya akan menerima Laki-laki sholeh yang tak pernah melarangku untuk tetap berbakti kepadamu dengan caraku.
Masa itu pasti akan datang namun entah kapan..
Kini, aku hanya ingin persiapkan diri menjadi putri terbaikmu.
Aku ingin menjadi sebentuk kebahagiaan di antara kebahagiaan yang Allah beri di dalam hidupmu.
Duka lara yang hiasi hari-hari dalam hidup ibu ingin segera ku akhiri.
Semua butuh waktu..
Yakinlah pada ke Maha Kuasaan Allah
Yang tidak pernah tidur, melihat semua yang tersembunyi sekalipun.
Ibu ku titip doa dalam setiap sujudku pada-Nya
"Ibu dan Ayah tegar jalani kehidupan ini"
Di sini aku pun belajar tegar menjalani takdirku
No comments:
Post a Comment